Ketika hidup adalah keyakinan dan perjuangan
Allah always with us

suatu ketika, suatu pleno



hari itu, aku sedang berada di barisan bangku agak belakang, ketika pak dokter mengajar .aku sedang tidak ingin belajar .aku sedang pada titik jenuh, titik dimana, aku akan ikut dengan para penghuni belakang untuk segera berlayar .baik dengan mata tertutup ataupun terbuka .tetap sama .jiwa ini tak ada di sini .

pak dokter mengganti kacamatanya .aku lebih suka yang kemarin, sama seperti kacamataku .pak dokter berpakaian terlalu ketat, mungkin hanya efek habis sarapan .pak dokter yang selalu datang pagi itu sedang bersemangat sepertinya, beliau menggambar apa itu ampula, krista dan membran-membran di dalamnya .besar-besar di depan kelas .namun sekali lagi, jiwaku sudah pergi dari tadi .aku hanya melihat, otakku malas bergeliat .ragaku kosong pak dokter, seperti yang pak dokter katakan, dulu sekali waktu kita bertemu di tingkat satu..
" manusia itu kaya robot zan, kaya power ranger gede yang selalu muncul di akhir cerita. bila tak ada power ranger yang kecil di dalamnya, ya cuma kopong .tak ada nyawa, cuma rongsokan saja .itu makanya kamu harus latih itu, power ranger kecil yang ada di dalam .pake solat, pake puasa, pake zakat, pake apapun amalan kebaikan"

haaa..hari itu aku setengah kopong .sedang tidak ingin mengisi dengan jihad belajar .

tapi aku tak akan cerita tentang itu .tentang power rangers dan analogi roh-roh'n .aku akan cerita tentang hari itu, ketika akhirnya aku hampir tertunduk mengantuk, pak dokter melancar aksi untuk menarik hati .kurang lebih seperti ini diksinya..

" nah, ini yang terjadi pada orang tua, proses penuaan membuat mereka mengkompensasi ketidak-mampuan mendengar melalui visual .oleh sebab itu berbicaralah lebih lambat dengan orang tua .suara kalian yang samar itu, diperkuat melalui gerakan mulut kalian .temuilah mereka bila ingin berbicara .
itu lebih baik daripada kalian hanya menelepon, karena bukan hanya dari keterbatasan mendengar alasannya, tapi menemui orang tua itu menjadi obat tersendiri di hari tuanya .di saat mereka ingin melihat kalian tumbuh dan bangga melihat kalian sudah mampu berbicara sebagai seorang dewasa"


aku menegakkan dudukku
ini meninjuku tepat sasaran .ahh..selalu saja seperti ini.
namun, aku bersyukur .aku masih mempunyai pak dokter .yang tak hanya mengajar kuliahan, tapi menasehati kami -para muda tak tahu diri ini- dengan cara yang tak menyakitkan, malah menyenangkan
:)

0 comments: