tentang kehidupan #2
Akhirnya semua akan tiba pada pada suatu hari yang biasapada suatu ketika yang telah lama kita ketahui.Apakah kau masih selembut dahulu .memintaku minum susu dan tidur yang lelap?sambil membenarkan letak leher kemejaku.
kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah Mandalawangi.kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram .meresapi belaian angin yang menjadi dingin
Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu .ketika kudekap kau dekaplah lebih mesra,lebih dekat.
(lampu-lampu berkedipan di Jakarta yang sepi .kota kita berdua, yang tau dan terlena dalam mimpinya .kau dan aku berbicara tanpa kata, tanpa suara .ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)
apakah kau masih akan berkata .kudengar derap jantungmu .kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta
(haripun menjadi malam kulihat semuanya menjadi muram .wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti .seperti kabut pagi itu)
manisku, aku akan jalan terus membawa kenangan-kenangan .dan harapan-harapan bersama hidup yang begitu biru.
Soe Hok Gie
Selasa, 1 April 1969
untukmu kawan,sahabat,cinta yang tak akan pernah habis .renditia rachman
mempertahankan cinta memang sulit, tapi berusaha agar cinta makin kokoh itu bisa kita lakuin..
ReplyDeletekeep smile bebh :)
i always here with you..
love you so much :)