just a small reflection
menikmati masa muda adalah keindahan. karena masa-masa itu pasti dan benar pasti tak akan kembali lagi ketika sang waktu telah melangkahkan kakinya. dan seperti saat ini, kehidupanku sekarang yang penuh dengan berjuta cerita yang selalu membuatku tersenyum ketika mengingatnya. cerita tentang persahabatan, cinta, ambisi dan juga cita-cita. atau tentang guru yang bermacam rupa tingkahnya, juga satpam yang selalu menghardik ketika terlambat masuk di kala pagi, atau ibu kantin yang selalu tersenyum ramah yang rela menjual makanan murah nan lezat.
banyak orang bilang, masa SMA adalah masa yang penuh kejutan. pencarian jati diri, keinginan tak mau disebut anak kecil lagi, juga belum mampu sepenuhnya menjadi dewasa adalah sisi terunik masa SMA. aku mengalaminya. dan ketika aku tersadar aku hanya geli melihat diriku yang kemarin. yang kadang melakukan hal bodoh nan tolol bin tak berguna, namun ngotot melakukan yang benar. yaa..aku merasa senang di fase ini. berbagai ilmu ku dapat tiap hari, walau tanpa belajar. dengan seiiring kegiatan demi kegiatan, aku menemukan hal itu. terutama arti persahabatan dan cita-cita.
aku sulit melupakan senyum-senyum itu. atau tangis mereka, atau muka kesel mereka saat menemukan tugas dan ujian yang tertumpuk dan menyunggingkan senyum mautnya. aku sulit melupakan itu dalam hidupku. debo yang sangat nasionalis, iske yang agamis, kepo yang jayus abis, zahra yang penuh ambisi, bang roy yang kepalanya penuh rumus math, bang ian yg dalam setiap obrolannya hanya keluar tak jauh-jauh dari termokimia atau stokiometri, atau iksan yang selalu mengerutkan keningnya menatap novel karangan MARTHEN KANGINAN, nanda yang maniak bola, choco-chece yang 'homo' juga i.s.a yg baik hati(hhaa..). mereka membuat hidupku lebih berwarna. persahabatan ini adalah yang terindah.
aku gemar duduk d meja guru, sambil headset d telingaku, dan memandangi muka-muka itu. dari mereka berbagai peljran aku dapat. walau berasal dari suku yang berbeda, latar belakang yang berbeda, hobi yang berbeda bahkan religi yang berbeda, aku merasa ini adalah satu. mereka adalah jiwa-jiwa yang hebat. jiwa penuh dengan mimpi-mimpi menaklukan kerasnya dunia. jiwa-jiwa maju yang ku ykin di masa depan, ada sukses yang menunggu. karena kami selalu berpegang pada 1 kalimat.."jadilah petarung d masa mudamu, atau menjadi sosok lemah di hari esok"..
hhaaa..bukan hanya tentang teman yang menarik. guru pun seperti itu. guru yang mulai beruban dan terbungkuk jalannya. yang hanya tinggal 1-2 tahun mengajar lalu menikmati masa tuanya dengan cucu-cucu yang lucu. mereka adalah sosok yang kadang terlupa, karena jiwa yang 'sok' bebas ini. kadang tingkah yang kurang sopan dari anak muda 'sok' pintar ini, membuat mereka mengelus dada. pak posman yang selalu melawak ketika menerangkan pasal-pasal, bu maya yang suka sekali dengan reproduksi dan cowo ganteng, atau pak hisyam yang membuat kelas agama di kelas sosiologi, juga bang ginting 'bajuri' yang sin-cos melulu, juga nenek lastri yang lebih suka bercerita dengan prosa-prosa melayunya. kadang di tengah pelajaran, sering ku pandangi kulitnya yang mulai keriput, atau raut yang lelah memikirkan tunjangan yang tak kunjung turun, atau tatapan sayang yang hanya mampu tersirat dan tak tertangkap oleh anak didiknya. dari merekalah aku lebih banyak belajar tentang hidup, ketika ayah-bunda jauh dari pandanganku sehari-hari.
belum lagi hal-hal lain. kehidupan putih-abu abu yang tak mungkin terulang lagi. masa dimana 24 jam dibagi untuk tugas,ujian, tugas 'eksis', persahabatan juga cinta. menyenangkan. sangat menyenangkan. semoga masa-masa ini berjalan dengan lambat dan aku bisa menikmatinya dengan tawa dan senyum bahagia .
banyak orang bilang, masa SMA adalah masa yang penuh kejutan. pencarian jati diri, keinginan tak mau disebut anak kecil lagi, juga belum mampu sepenuhnya menjadi dewasa adalah sisi terunik masa SMA. aku mengalaminya. dan ketika aku tersadar aku hanya geli melihat diriku yang kemarin. yang kadang melakukan hal bodoh nan tolol bin tak berguna, namun ngotot melakukan yang benar. yaa..aku merasa senang di fase ini. berbagai ilmu ku dapat tiap hari, walau tanpa belajar. dengan seiiring kegiatan demi kegiatan, aku menemukan hal itu. terutama arti persahabatan dan cita-cita.
aku sulit melupakan senyum-senyum itu. atau tangis mereka, atau muka kesel mereka saat menemukan tugas dan ujian yang tertumpuk dan menyunggingkan senyum mautnya. aku sulit melupakan itu dalam hidupku. debo yang sangat nasionalis, iske yang agamis, kepo yang jayus abis, zahra yang penuh ambisi, bang roy yang kepalanya penuh rumus math, bang ian yg dalam setiap obrolannya hanya keluar tak jauh-jauh dari termokimia atau stokiometri, atau iksan yang selalu mengerutkan keningnya menatap novel karangan MARTHEN KANGINAN, nanda yang maniak bola, choco-chece yang 'homo' juga i.s.a yg baik hati(hhaa..). mereka membuat hidupku lebih berwarna. persahabatan ini adalah yang terindah.
aku gemar duduk d meja guru, sambil headset d telingaku, dan memandangi muka-muka itu. dari mereka berbagai peljran aku dapat. walau berasal dari suku yang berbeda, latar belakang yang berbeda, hobi yang berbeda bahkan religi yang berbeda, aku merasa ini adalah satu. mereka adalah jiwa-jiwa yang hebat. jiwa penuh dengan mimpi-mimpi menaklukan kerasnya dunia. jiwa-jiwa maju yang ku ykin di masa depan, ada sukses yang menunggu. karena kami selalu berpegang pada 1 kalimat.."jadilah petarung d masa mudamu, atau menjadi sosok lemah di hari esok"..
hhaaa..bukan hanya tentang teman yang menarik. guru pun seperti itu. guru yang mulai beruban dan terbungkuk jalannya. yang hanya tinggal 1-2 tahun mengajar lalu menikmati masa tuanya dengan cucu-cucu yang lucu. mereka adalah sosok yang kadang terlupa, karena jiwa yang 'sok' bebas ini. kadang tingkah yang kurang sopan dari anak muda 'sok' pintar ini, membuat mereka mengelus dada. pak posman yang selalu melawak ketika menerangkan pasal-pasal, bu maya yang suka sekali dengan reproduksi dan cowo ganteng, atau pak hisyam yang membuat kelas agama di kelas sosiologi, juga bang ginting 'bajuri' yang sin-cos melulu, juga nenek lastri yang lebih suka bercerita dengan prosa-prosa melayunya. kadang di tengah pelajaran, sering ku pandangi kulitnya yang mulai keriput, atau raut yang lelah memikirkan tunjangan yang tak kunjung turun, atau tatapan sayang yang hanya mampu tersirat dan tak tertangkap oleh anak didiknya. dari merekalah aku lebih banyak belajar tentang hidup, ketika ayah-bunda jauh dari pandanganku sehari-hari.
belum lagi hal-hal lain. kehidupan putih-abu abu yang tak mungkin terulang lagi. masa dimana 24 jam dibagi untuk tugas,ujian, tugas 'eksis', persahabatan juga cinta. menyenangkan. sangat menyenangkan. semoga masa-masa ini berjalan dengan lambat dan aku bisa menikmatinya dengan tawa dan senyum bahagia .
0 comments: